16 Maret 2021

BENCANA BANJIR

Hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Magetan mengakibatkan banjir di beberapa wilayah Magetan bagian selatan pada Selasa (16/3). Salah satunya di Desa Jambangan Kecamatan Kawedanan yang merupakan banjir pertama kali dalam sejarah yang mengakibatkan rumah salah seorang warga RT 07 terendam air hingga ketinggian lutut orang dewasa yang menyebabkan hasil panen ikut terendam air. Selain itu, ada kandang warga RT 08 yang ikut terendam air dan menyebabkan kerusakan ringan dan beberapa binatang piaraan ikut hanyut terseret air. Parahnya lagi, pada saat musim hujan yang seharusnya merupakan saat di mana tanah menyerap air, tidak dapat dilakukan secara maksimal. Hal ini disebabkan daerah-daerah yang dapat menyerap air ke dalam tanah semakin hari semakin berkurang. Hal  itulah yang menyebabkan air langsung mengalir keselokan-selokan dan langsung menuju ke sungai sehingga mengakibatkan banjir luapan di beberapa wilayah. Apabila hal tersebut terus terjadi krisis air pada musim kemarau tampaknya tak bisa di pungkiri lagi. Salah satu cara untuk mengurangi krisis air pada saat musim kemarau nanti yaitu dengan cara rain water harvesting atau bisa diartikan dengan panen air hujan. Penangkap air hujan yang digunakan biasanya adalah atap rumah. Air hujan yang ditangkap kemudian dialirkan oleh talang-talang air atau pipa-pipa menuju ke tempat penampungan, tempat penampungan biasanya berada dalam tanah karena apabila terisi air bobotnya akan semakin berat. Teknologi yang sangat sederhana, namun bisa memberikan bukti yang nyata. Bahkan dapat di buat oleh orang yang sangat awam sekalipun, karena proses pembuatannya lebih banyak menggunakan metode pertukangan. Karena kondisi lokasi kejadian tidak memungkinkan untuk langsung ditangani malam hari. Rabu (17/3) perangkat desa dan warga melakukan giat pembersihan sampah yang tersangkut pada jembatan.
SIGIT TRI KURNIAWAN (SEKRETARIS DESA)    DARMANTO (KAMITUWO I)    SUMINTO (KAUR KEUANGAN)    DAVID INDRA KUSUMA (KEPALA DESA)    YANI (KASI KESEJAHTERAAN)    ARIS HARIYANTO (KAUR TATA USAHA DAN UMUM)    VAVAN ADI SAPUTRO (KAUR PERENCANAAN)    SUGENG NUR PRASETYO (KAMITUWO II)    PUJO SANTOSO (KASI PEMERINTAHAN)